Jumat, 25 Mei 2012

About Toksoplasma (TORCH)

2



Ini adalah sepenggal kisah tentang anak yang menderita toksoplasma. Tetangga saya (sebut saja namanya Dinda), Dinda sekarang baru berumur lima tahun, akan tetapi ia tidak tumbuh normal layaknya anak seusianya, kulitnya putih, dan kepalanya agak membesar, ia juga belum bisa berjalan. Kata ibuku ia terinfeksi virus kucing (yang disebut toksoplasma) ketika dalam kandungan.
Meskipun tubuhnya gemuk dan tampak sehat tetapi ia mengalami keterlambatan perkembangan Psikomotor (gangguan kecerdasan maupun keterlambatan perkembangan bicara).
Setiap malam kadang juga rewel hingga merepotkan keluarganya. Meskipun keadaan Dinda sperti itu, keluarganya sangat menyayanginya. Ia juga menjalani terapi untuk perkembangan otaknya dan sopan-santun misalnya bersalaman.
Ia juga pernah operasi kepala, kata bibiku dalam otaknya terdapat cairan (hidrosepalus). Trenyuh juga melihat kondisinya. Masih beruntung ia berasal dari keluarga yang mampu.
Yang dikhawatirkan adalah mengenai masa depan didnda sendiri, ia bisa jadi menjadi anak autis dan gangguan motorik.
Toksoplasma sendiri  merupakan penyakit yang diakibatkan oleh parasit Toksoplasma Gondii yang dapat ditularkan oleh kucing. Ternyata tak hanya kucing yang dapat menjadi dalang penyebaran penyakit Toksoplasma. Toksoplasma dapat menyerang semua jenis satwa, termasuk burung, ikan, kelinci, anjing, babi, kambing dan mamalia lain, bahkan manusia. Parasit ini juga bisa terdapat pada daging setengah matang, telur setengah matang, buah-buahan atau sayuran yang tercemar tinja hewan peliharaan yang mengandung Oosit Toksoplasma, salah satu bentuk Toksoplasma yang dapat menimbulkan infeksi.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian, sekitar 40% wanita hamil pengidap Toksoplasma pada awal kehamilan, janin yang dilahirkan akan terinfeksi, dan 15% mengalami abortus atau kelahiran dini. Sebanyak 17% janin terinfeksi pada trimester pertama, 24% pada trimester kedua, dan 62% pada trimester ketiga.
Hasil penelitian lain juga mengatakan bahwa 90% bayi yang terinfeksi dapat lahir dengan normal, walaupun 80 – 90% bayi tersebut dapat menderita gangguan penglihatan sampai buta setelah beberapa bulan atau beberapa tahun setelah lahir, dan 10% dapat mengalami gangguan pendengaran.
Toksoplasma pada bayi dapat menyebabkan kelainan pada saraf, mata, serta kelainan sistemik seperti pucat, kuning, demam, pembesaran hati dan limpa atau pendarahan. Gangguan fungsi saraf dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan Psikomotor dalam bentuk retardasi mental [gangguan kecerdasan maupun keterlambatan perkembangan bicara], serta kejang dan kekakuan yang akhirnya menimbulkan keterlambatan perkembangan Motorik.
Infeksi pada bayi juga berpotensi menyebabkan cacat bawaan, terutama bila terjadi pada usia kehamilan awal sampai tiga bulan. Toksoplasma juga dapat menyebabkan Encephalus (tidak memiliki tulang tengkorak), Hydrocephalus (pembesaran kepala karena cairan di dalam otak), dan bahkan kematian.
Toksoplasma bisa diobati. Dengan pemeriksaan dan pengobatan secara dini, penularan pada bayi akan bisa ditekan seminimal mungkin. Selain itu, pengobatan dini yang tepat saat awal kehamilan akan menurunkan secara signifikan kemungkinan janin terinfeksi. Temui dokter anda untuk mendapatkan Spiramycin atau Pyrimethamine plus Sulfadiazine.
Gejala gejala yang dialami oleh seseorang yang mengidap Toksoplasma adalah 80 – 90% orang normal tidak menunjukkan gejala. Hanya 10 – 20% menunjukkan gejala. Pada orang dewasa Toksoplasma biasanya menimbulkan gejala berupa rasa lelah, flu, nyeri kepala, sakit tenggorokan, demam, pembesaran kelenjar getah bening, hati, limfa, dan gangguan pada kulit. Gejalanya biasanya ringan dan sembuh sendiri dalam beberapa bulan. Kebanyakan orang akan menganggap bahwa dia terkena flu ringan dan tidak perlu pergi ke dokter. Dokter pun sangat jarang yang berpikir kearah infeksi Toksoplasma.
Salah satu cara untuk mengetahui, apakah seseorang mengidap Toksoplasma adalah dengan melakukan tes laboratorium yang disebut TORCH. Yaitu pemeriksaan melalui 4 jenis tes, parasit Toxoplasma, virus Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan virus Herpes. Masing-masing ada tes IgM dan IgG nya.
Dan cara untuk membaca hasilnya adalah sebagai berikut :
·         Periksalah serum untuk mencari ada tidaknya IgG spesifik untuk parasit/virus TORCH. Bila hasilnya Negatif, berarti Anda tidak pernah terinfeksi TORCH. Bila Positif, berarti pernah terinfeksi. Note: [periksa Anti-Toxoplasma IgG, Anti-Rubella IgG, Anti-CMV IgG, Anti-HSV2 IgG]. Tes IgG itu untuk meriksa apakah pada masa lalu si pasien pernah kena infeksi.
·         Bila IgG Positif, maka untuk menentukan kapan infeksi tersebut, Anda harus melakukan pemeriksaan serum untuk mencari ada tidaknya IgM parasit/virus TORCH. Tes IgM ini fungsinya untuk memeriksa apakah saat ini si pasien terinfeksi TORCH.
·         Bila IgG Positif dan IgM Negatif : Anda telah terinfeksi lebih dari setahun yang lalu. Saat ini anda mungkin telah mengembangkan kekebalan terhadap parasit itu. Anda tidak perlu khawatir untuk hamil.
·         Bila IgG Positif dan IgM juga Positif: Anda tengah mengalami infeksi dalam 2 tahun terakhir, [mungkin pula ada false pada hasil IgM]. Anda harus catat berapa angka IgM tersebut.
·         Selanjutnya Anda harus melakukan lagi pemeriksaan IgM [kalau perlu sekalian IgG] setelah 2 minggu dari pemeriksaan pertama.
·         Bila IgM tetap Positif atau malah naik angkanya, berarti anda sedang terinfeksi TORCH. Sebaiknya anda sembuhkan dulu infeksi ini baru kemudian mulai hamil.
Yang harus Anda lakukan untuk pencegahannya adalah :
·         Lakukan pemeriksaan terhadap binatang peliharaan Anda di rumah, seperti kucing, burung, ikan, kelinci dan anjing untuk mengetahui apakah mereka memiliki infeksi aktif atau tidak. Jika binatang peliharaan anda ternyata memiliki infeksi aktif, titipkan mereka ke tempat pemeliharaan atau pada teman sekurang kurangnya selama 6 minggu [yaitu dimana masa infeksi dapat ditularkan]. Jika mereka bebas dari infeksi, biarkan mereka seperti biasanya dengan tidak membiarkan mereka memakan makan daging mentah, pergi keluar rumah, memburu tikus atau burung, atau bermain dengan bintang lain.
·         Mintalah seseorang untuk membersihkan kandang dan kotorannya. Bila anda harus melakukannya sendiri, gunakan sarung tangan dan cuci tangan anda setelah selesai. Kandang harus dibersihkan setiap hari karena Oosit yang memindahkan penyakit akan sangat menular dengan berjalannya waktu.
·         Gunakan sarung tangan jika anda berkebun. Jangan berkebun di tanah yang terkena kotoran kucing, juga jangan biarkan anak bermain di pasir yang terkena kotoran kucing.
·         Cuci buah dan sayur terutama yang ditanam sendiri dengan sabun pencuci piring, bilas sampai benar-benar bersih.
·         Jangan makan daging mentah atau daging yg kurang matang atau susu yang tidak di pasteurisasi. Bila anda ke restoran pesanlah daging yang matang penuh.
·         Termometer daging yang anda masak aau rebus. Minimal harus menunjukan 70ยบ C. [Kista ini di lingkungan dapat hidup sampai beberapa bulan, dan dia tahan terhadap desinfektan, freezing, and drying. Tetapi dia akan mati pada suhu 70 derajat C dalam 10 menit].
·         Jika Anda sedang hamil lakukan pemeriksaan rutin untuk menghindari dan mengatisipasi jika terkena.

2 komentar:

  1. duh dik ningrum, kok kebanyakan copy paste artikele, ayo dong mumpung masa-masa sekolah dicritake nang blog, bakal seru wes..

    BalasHapus
  2. hehe yang penting sumbernya disertain to mas.
    iya ini baru belajar nulis, susah banget kalo suruh nulis, baru belajar juga iki.. wkkk

    BalasHapus