Kamis, 28 Juni 2012

Foto-foto Tour ke Bali, Numpang Narsis Dulu Yaa...

1



Ini hasil editan. Om bulenya yang keren. Gara-gara kami handuknya om bulenya ini kena pasir + basah.. Please forgive ulah kami ya sir! 
These were the momenys we will always remember, and the days we will never forget.



Di Tanah Lot, 22 Juni 2012


It was very crowded. Jadi kami nggak bisa leluasa menikmati pemandangan.. -____-



Di Kuta, 23 Juni 2012




Di Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali 23 Juni 2012

\
Turtle Farm


Penyu di Tanjung Benoa


Sumi sama Tommy ngasih makan penyu..


Landak sebagai predator telur penyu


Penyu kecil


Elang si pemangsa telur penyu


Cepetan njoget !


GWK Uluwatu, 23 Juni 2012


Garuda sebagai kendaraan Dewa Wisnu


Narsis sejenak di depan Patung Dewa Wisnu 



Di Sangeh 



Nggaj tau kenapa ya? Mungkin belom siap dijepret, eh mukaku kayak ngantuk gitu -____-



Bareng pak Lilik, eh pak Lilik itu mau mijet atau mau ngelas ya? :o


Mas Rahardian Sidiq foto sama saudaranya :D


Pak Lilik nggaya tenan..


Kenapa loncat-loncat pak? Mau nyaingin monyetnya yaa? :p

Di Bedugul


Pak Lilik (lagi)


(om) Briliawan (wawan)

Fotonya sih masih banyak, tapi nggak usah tak post ya, ngebak-ngebaki..

Bali, 21-25 Juni 2012

Tour ke Bali --> Tragedi kamar 137

0

Tour ke Bali bareng kakak kelas 11 (meskipun kami juga sudah kelas 11 , alhamdulillah) banyak yang ribet. Cuma gara-gara ada anak yang nggak ikut karena dia memang 'pemabuk' (Idut) dan seorang lagi nggak ikut karena takut sakit (soalnya pulang dari Gunung Kidul aja sudah teler --> Dimol) serta dua orang lagi (Mbah Wulan dan Joni) yang mengundurkan diri dengan alasan tidak jelas. Padahal sudah menandatangani surat edaran dari dari sekolah untuk setuju mengikuti kegiatan study tour. Untuk yang Idut sama Dimol sih gampang saja mengundurkan diri karena alasannya jelas. Mbah Wulan sempat ribut di kelas, dia galau mau ikut atau enggak? Padahal juga orang tuanya hampir membayar untuk kegiatan ini. Dia bilang dia sampai istikharah segala. Tapi akhirnya mbah Wulan nggak jadi ikut.Sudah bisa dibayangkan jika mbah Wulan tidak ikut bakalan sepi, soalnya mbah Wulan ini tukang ribut dan ngelawak. Miss u mbah..

Dan akhirnya ... Dari sepuluh kelas, yang ikut cuma 100-150an anak jadi tiga bus. Di bus kami ada anak XI IPA 1, XI IPS 4, XI IPS (berapa ya? aku lupa --"), XI Aksel. Dan ternyata orangnya gokil-gokil.

21 Juni 2012
Berangkat dari Sedayu, Bantul.
Di daerah Ngawi jalannya ekstrim, bergelombang gitu.
22 Juni 2012, pukul 4 pagi
Sampai di Pelabuhan Ketapang, menyebrang menuju selat Bali (bukan berenang). Pukul 5 pagi sampailah kami di pulau Bali. :D
Menuju rumah makan kemudian ngantri mandi -____-.

 ***
To the point saja -- > Tragedi kamar 137
Malam ke-2 tanggal 23 Juni 2012 ada kejadian aneh menimpa temanku. Yaitu si Tommy Tomcat (Aisyah Herow) (emang dikasih nama embel-embel  "tommy tomcat"). Malam itu di hotel tempat kami menginap ada acara malam keakraban, di depan hotel ada dangdut plus penyanyinya yang seksi. Kalau anak-anak cowok sih seneng banget sama dangdut begituan. Kalau aku ya nggak tertarik sama sekali, lha wong penyanyinya aja ngumbar aurat kayak gitu dan penontonnya lebih banyak itu membuktikan bahwa pembeli tiket ke neraka itu lebih banyak. Atagfirullah..

Singkat saja, Si Tommy sama bunda Meimei ini mencari (om) Wawan. Wawan menyuruh bunda sama Tommy untuk nunggu di tangga lantai 2 (kamar kami berada di lantai 1). Ndilalahnya si Wawan belum nongol di tangga, entah sadar atau tidak si Tommy ini malah naik menuju lantai 3 sedangkan bunda mengikutinya. Tommy terus berjalan melewati aula dan menuju lorong-lorong di antara kamar di lantai 3. Tommy terus saja mengetuk-ngetuk pintu kamar, ia juga agak berteriak. Sedangkan bunda hanya terpaku di dekat tangga. Bunda sadar bahwa kamar-kamar di lantai tiga ini kosong, lha wong lampunya aja padam semua. Bunda meneriaki tommy buat kembali aja ke kamar, tapi tommy sepertinya tidak sadar. Tommy tersadar setelah ia sampai di ujung lorong ada lantai (keramik) yang rusak. Tiba-tiba si Tommy merinding. Ia berbalik arah dan berlari sama Bunda untuk kembali ke kamar.

Sampai di kamar, si Tommy menangis. Kami yang belum tidur menghajar Tommy dengan berbagai pertanyaan. What's going on Tommy?
"Bund aku tadi nggak tahu sadar atau enggak. Kenapa aku tadi ke lantai tiga? Goblok banget sih." Kata Tommy, ia tetap saja menangis.
"Pikiranmu kosong mesti. Kamu udah sholat isya belum?" Tanya Hanifah.
"Belom." Jawab Tommy.
"Cepetan sholat!"
Setelah sholat si tommy masih saja deg-degan. Ia cerita bahwa tadi kamar di paling ujung (kamar 137) itu warna catnya oranye. Sedangkan bunda melihat warna cat semua kamar di lantai 3 itu warna hijau. Yang benar yang mana? Kami menganggap bahwa bunda yang benar, karena si Tommy ini agak tidak sadar. Ia juga bilang bahwa ia melihat cewek putih (mungkin berjubah putih) di kamar 137 (tepatnya di bagian mana saya kurang tahu).
Untuk pembaca, kami hanya berpesan bahwa jangan sekali-sekali pikiran Anda kosong sehingga dengan mudah, setan membuat Anda tak berdaya..
Ingatlah kepada Tuhan selalu, Tuhan adalah segalanya. ^_^v

Bali, 23 Juni 2012





TIGA PULUH RIBU KALAU TAK BUAT BELI DAWET SUDAH BISA TOK PAKE BUAT RENANG MAS !!!

0

Hari ini adalah deadline lomba penulisan cerpen remaja yang diadakan Balai Bahasa Yogyakarta. Aku bermaksud untuk mengirmkan karyaku ke BBY. Akupun mengajak temanku, Puji yang juga ikut LMCR untuk mengantar langsung ke BBY, kami nekat meskipun kami belum punya SIM karena kami brtempat tinggal di ndeso.

Setelah muter-muter kesana kemari, akhirnya kami menemukan Gedung Balai Bahasa Yogyakarta yang terletak di jalan I Dewa Nyoman Oka 34, Yogyakarta.

Naskah sudah diserahkan, akhirnya kami maaiinn... :D. Sasaran kami ke Malioboro. Aku mengantar Puji ke Ramayana buat beli sepatu. After dapat sepatu, kami cuma keliling-keliling doang.

Ketika mau ambil motor di parkiran ada mas-mas yang kira-kira umurnya 30 tahunan mencegat kami.

"Dek kalian ini pelajar kan?" tanya masnya (nggak tau namanya siapa).
"Iya mas, emang kenapa?" Tanyaku.
"Ini ada tawaran dari PT (nggak tau namanya, nggak penting sih) untuk promosi parfum, promosi ini terbatas hanya untuk 20 orang saja. Ini parfum impor, ini harganya Rp 129.000,-. Karena adek-adek ini pelajar ini ada tawaran menarik." Masnya terus saja ngocol.
"Tawaran gimana mas?" Tanya Puji.
Aku cuma pahpoh nggak merhatiin ocolannya, aku cuma mainan hape.
"Ini pertanyaannya negara manakah yang merupakan penghasil jam tangan terbesar di dunia? Swiss atau Amerika."
"Swiss." Jawabku
"Eh pinter kamu. Siapa namanya?"
(Iya pinter dong mas, saya kan TK sudah lulus 10 tahun lalu. Bilang aja mau kenalan!)
"Ini harga aslinya Rp 129.000,- karena adek berhasil menjawab pertanyaan kami, maka adek bisa mendapat parfum ini dengan harga ongkos kirimnya saja sebesar Rp 29.900,-. saja. Ini kesempatan langka cuma untuk 20 orang saja." Masnya nunjukin kertas yang isinya daftar orang yang sudah mendapat parfum itu. Sudah ada 7 orang.

Tapi aku nggak tertarik sama sekali sama promosi parfum itu. Nggak pernah pake sih (tapi nggak bau badan  kok, nggak mau pakai soalnya cuma ikut hadits saja. Memakai parfum yang baunya menyengat bisa menimbulkan nafsu laki-laki apalagi yang bukan muhrimnya). Sabda nabi s.a.w: “wanita mana saja yang memakai wewangian, kemudian dia melewati kaum (laki-laki) agar mereka mencium baunya maka dia pezina” (HR. An Nasa’i, Abu Dawud, At Tirmidzi, Al Hakim, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban)

"Oh kirain ini gratis mas." Kata Puji.
"Ya kalau adek tertarik sih cuma mbayar biaya ongkir itu Rp 29.900,- saja. Mau diambil nggak?"
"aku nggak aja deh." Kataku

Tapi Puji disuruh nulis namanya ke kertasnya tadi, nomer hape, dan kemudian.... TANDA TANGAN. :O
Akhirnyaa.....
Puji disuruh mbayar Rp 30.000,- (nggak punya kembalian seratus rupiah).

Aku segera menyeret Puji ke arah motor kami.
"Jel, kayaknya masnya tadi nipu deh!" Kataku.
"Aduuhaduh, iya ya, kenapa aku baru nyadar sekarang!" Puji kelihatan menyesal.
"Nek dilogika yo, mas e mau ki penipu. Aku tadi juga mau cepet-cepet ngajak kamu pergi, tapi masnya ngocol terus e. Banyak orang lagi, mana ada orang minta-minta di belakangku."
"Waa, balikin aja yuuk!." Kata Puji.
"Nggak usah deh! Udah ini jadi pembelajaran buat kita. Kamu sih tadi tandatangan segala."
"Aku kayak dihipnotis, tiga puluh ribu melayang."
"Ya udah ayo pulang keburu sore !"
Setelah ambil motor di parkiran depan mall Malioboro kami menuju arah selatan karena jalannya satu arah. Kami melihat masnya tadi mendapat "korban baru". Puji sempat ngotot mau balikin parfum itu, tapi aku melarang, lha daripada adu mulut di tempat umum kan malu-maluin.
***
Puji yang menyetir motornya, aku cuma membonceng. Aku bilang,

"'Jel, kamu korban kedelapan. Pas kita lewat tadi ada orang kena jadi dia korban kesembilan.'
"Oh iyo ee. Nyesel aku."
"Masyaallah, kenapa harus menipu. Jualan baik-baik kan bisa to. Uang hasil menipu kan uang haram, jadi anak dan istrinya makan uang haram. Jadi yang tumbuh di perut anak dan istrinya itu bukan makanan halal thoyib yang menjadi gizi, tetapi tumbuh dosa. Jadi masnya itu menanggung dosa anak istrinya, belum lagi sudah berapa orang yang menjadi korbannya? Astagfirullah."
"Iya ya. Sudahlah jadi pelajaran berharga."

Sebenarnya aku nggak mau berkhusnudzon sama masnya kalau dia itu menipu. Tapi mau gimana lagi, sudah kebacut emosi je. Dan jelas-jelas kalau dilogika dia itu menipu. Mana ada penjual yang mau rugi besar? Dan kenapa pertanyan yang diajukan itu kurang berbobot? Biar gampang dijawab terus dagangannya laku gitu. MINUM TUH PARFUM !!!! :-@ TIGA PULUH RIBU KALAU BUAT SAYA BELI DAWET SUDAH BISA TOK PAKE RENANG MAS !!!

Semoga bisa diambil hikmahnya..

Yogyakarta, 28 Juni 2012




Jumat, 15 Juni 2012

Cerita Berbingkai yang Bingkainya Hancur :D

0

Minggu lalu aku dapat tugas Bahasa Indonesia untuk membuat cerita berbingkai. Nah kalo diliat-liat ya (dibaca maksudnya) cerita berbingkai itu seorang tokoh menceritakan tokoh lain kemudian dalam tokoh itu menceritakan 'sesuatu' lagi. Bisa juga ketika melamun atau bermimpi.

Nah ini cerita buatanku. Jelek sih, tapi kan yang penting ngumpulin ':-D hehe. Ya daripada nganggur di lepi mending aku share di sini. :-D

a story by : Saya Sendiri

a title by : Diamond ouT

Cerita Semalam 

“Oke, saya akhiri, selamat malam.” Kata dosen yang meninggalkan kami di ruangan itu.

“Malam pak.” Jawab mahasiswanya serempak.

Hari ini aku merasa sangat lelah. Disuguhi mata kuliah yang cukup mengenyangkan ditambah dengan tugas – tugas dan praktek lapangan. Kutengok arlojiku menunjukkan pukul delapan malam, belum terlalu larut. Kulangkahkan kakiku menuju mushola kampus untuk sholat Isya. Kebetulan Erwin, teman sefakultas juga belum pulang.

“Belum pulang ?” Tanyanya

“Belum, sholat Isya dulu.” Kataku

“Iya udah sana. Aku sudah kok.”

Kutinggalkan Erwin di depan fakultas ilmu keperawatan itu. Ia adalah mahasiswa baru pindahan dari Kalimantan Timur seminggu lalu.

***

Setelah sholat isya, kulangkahkan kakiku menuju tempat parkir sepeda motor di timur fakultas. Malam itu kampus tampak sepi, tinggal beberapa orang saja yang mengambil kuliah malam. Dan ternyata Erwin masih berkutat dengan laptopnya.

“Mau pulang sekarang Ris?” Tanyanya.

“Iya.” Jawabku.

“Kamu berani pulang sendirian malam-malam gini?” Tanyanya.

“Beranilah. Nggak ada apa-apa kok.” Jawabku santai.

“Emm, kamu kan perempuan. Tantangannya banyak lho.” Kata Erwin.

“Ah biasa kok, aku udah dibekali taekwondo sejak SD, toh aku nggak cantik, apalagi menggoda. Iya nggak?” Kataku.

“Oh, ya udah aku juga mau pulang. Kita kan searah.”

Deru sepeda motor yang kukendarai meninggalkan kampus yang berdiri megah itu. Dingin juga terasa menusuk tulang. Beruntung, aku ada teman pulang yang searah.

Setelah tiga puluh menit lebih aku beradu dengan hawa dingin aku sudah sampai di rumahku.

“Baru pulang nduk? Kamu nggak kluyuran to?” Tanya ibuku ketika aku memasukkan motor matikku ke garasi.

“Nggak lah bu, tadi ada rapat, terus praktek juga .” Jawabku

“Ya cepat mandi sono.” Perintah Ibu.

“Oke maam.” Kataku sambil melepas sepatu dan tanpa melihat Ibuku.

Segera aku menuju kamarku, segera kulempar ransel yang membebani punggung ini ke kursi. Kemudian aku mandi dengan air hangat yang dipersiapkan ibuku tadi. Ah, Ibuku memang perhatian.

Setelah mandi, aku bergegas menuju kamar. Rumahku malam itu sudah sepi, tinggal ibuku saja yang belum tidur. Ayah dan adikku sudah terlelap semua.

“Sudah sholat nduk?” Tanya ibu

“Sudah tadi di kampus.”

Kututup pintu kamar bergambar Tazmanian Devil itu dan kemudian kukunci. Lampu kamar juga sudah kupadamkan. Kurebahkan tubuhku ke kasur , setelah menarik selimut dan memeluk guling kesayangan, akupun terlelap.

“Tok.. tok.. tok..” samar-samar kudengar ada yang mengetuk pintu kamarku.

Kubuka mataku, ternyata pintu kamar sudah terbuka padahal sebelumnya dalam keadaan terkunci. Tampak sesosok laki-laki mendekatiku. Wajahnya tidak tampak, hanya samar-samar saja. Ingin kuraih saklar lampu kecil disebelah ranjang. Sial ! Aku tidak bisa bergerak meskipun dalam keadaan terjaga.

Sosok itu semakin mendekat, dan matanya tampak merah menyala, samar-samar taringnya juga tumbuh. Ia seperti vampir. Ia mulai menempelkan tangannya ke leherku . Ia akan mencekikku dan menusukkan taringnya ke dalam nadiku. Tangannya sangat dingin seperti es. Aku tetap tidak bisa bergerak sama sekali dan tak bisa berteriak.

Beberapa detik kemudian aku bisa bergerak dan meraih saklar lampu kecil itu, dan kemudian makhluk itu menghilang. Aneh, ke mana perginya?

Ku lirik jam dinding kamar, ternyata baru dua jam lalu aku tidur. Pintu kamar pun masih terkunci. Kemudian kulanjutkan kembali tidurku.

***

Sreekk !!! Aku mendengar suara orang berjalan mendekatiku. Aku membuka mataku perlahan. Makhluk itu lagi, kali ini tampak lebih jelas, karena lampu kecil tadi tidak kupadamkan. Masih sama seperti sebelumnya, dengan mata merah menyala dan taring yang tumbuh. Ternyata makhluk itu adalah Erwin. Bagaimana Erwin bisa ke sini? Apakah Erwin itu vampire?

Ia menatapku. Aku seperti dihipnotis, ia menggandengku keluar kamar, dan mengajakku ke suatu tempat dengan berlari dengan kecepatan tinggi. Ternyata aku dibawa ke sebuah hutan pinus.

“Eerrwinn !!! Bbbaaa gaii maanaa kamu bisa ke kamarku?” tanyaku sedikit gemetar karena takutnya.

“Dengan cara apapun aku bisa mendatangimu !” kata Erwin dengan nada yang tegas.

“Apakah kamu ini vampir? Apa yang kamu inginkan dariku?” Tanyaku agak takut.

“Ya. Aku ingin mengigitmu, menusukkan taringku le dalam nadimu, dan menghisap darahmu. Supaya kau bisa menjadi vampir sepertiku.” Kata Erwin.

“Ti..ti..ti.. tidaaakkkk !!!” Aku berteriak dan lari menjauhinya. Hingga akhirnya…

Bruuuk!!! Aku terjatuh.

Kubuka mataku. Ternyata aku masih di dalam kamar. Pintu kamar juga masih terkunci, aman. Kuraba jidatku yang terasa sakit, ternyata memar. Jam didnding di kamar menunjukkan pukul dua pagi. Segera aku bangun dan membuka pintu kamar, aku beranjak mengambil air wudhu ke kamar mandi. Kemudian sholat malam, berdoa memohon perlindungan. Ternyata kejadian aneh tadi hanya dalam mimpi. Tapi aku masih agak bingung. Apakah Erwin yang menurutku misterius itu memang vampir?

***

“Ntar siang ada praktikum Ris, di puskemas sebelah kampus.” Sapa Erwin pagi itu.

“Hah? Kamu nggak bakal meminum darah pasien kan?” Tanyaku sedikit terkejut.

“Minum darah? Maksudnya apa? Emang aku ini vampire apa?” Tanya Erwin dengan sedikit bercanda.

“Oh, maaf, masih terbawa cerita tadi malam?” kataku kebingungan.

“Haha kamu ini nglindur apa hah? Aku jadi vampire gitu?”

“Ah, ceritanya aneh Win. Kirain kamu ini vampir mau membunuhku tadi malam.”

“Wuu, dasar kamu ini. Korban film kemarin siang.”

Ah, iya ternyata aku masih terbawa film vampire kemarin siang saat istirahat di kampus.


END

Kamis, 07 Juni 2012

Bermain Tapi Nggak Main-main di Pantai Sepanjang ^_^

0

Selasa, 5 Juni 2012. Hari yang dinantikan Aksel 4 family (20 anak + guru pembimbing), ngepasi padhang bulan we went to Sepanjang Beach (jangan dikira mau ritual hlo ya) .  Yeah, kami ada praktikum lapangan ke Pantai Sepanjang dan Pantai Kukup, Gunung kidul. Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh di kelas. Biar nggak bosen juga sih, tiap hari ngeliat lingkungan sekolah terus. Agak ribet juga, bawaan kami berupa alat-alat dari lab. IPA, masih bawa ember, jaring, patok, toples (mending ya kalo isinya makanan), etc.

Jam 7 pagi, kami meninggalkan sekolah menuju obyek. Perjalanan dari SMA N 1 Sedayu, Bantul ke Gunung Kidul bisa ditempuh berhari-hari kalau menggunakan egrang. Beruntung kami menggunakan bus, jadi tidak usah repot-repot pake egrang atau jalan kaki. :-D

Setelah bus kami 'merayap' selama tiga jam di dataran tinggi Gunung Kidul yang jalannya merangsang adrenalin, kami sampai di  Pantai Sepanjang. Eh, malah pak sopir salah ngambil jalan, akhirnya kami harus muter lagi, dan akhirnya huh legaaa. Mata kami dimanjakan oleh lautan biru yang luas di balik bukit-bukit berkapur, suara deburan ombak plus pasirnya yang putih. Kondisi pantai masih bersih, dan masih sepi pengunjung (soalnya bukan hari libur).


Pantai Sepanjang, Gunung Kidul. 

Sebelum pantai surut, kami praktek di darat terlebih dahulu. Aspek yang kami amati berupa komponen abiotik misalnya temperatur, kelembaban udara, kecepatan angin, pH, dan gravitasi. Dan komponen biotik seperti hewan dan tumbuhan. Selain pengamatan kami juga mencari biota pantai untuk diawetkan such as ganggang, mollusca, porifera, echinodermata, coelenterata, etc.


Aku ada di kelompok empat bersama nenek Shafira, Sri, Simbah Wulan , dan Joni bersama pak Heri sebagai guru pembimbing.
Tumbuhan pantai yang kami jumpai adalah pandan laut, dan cemara laut (yang paling banyak). Kata pak Heri kedua tumbuhan itu (selain mangrove) adalah tumbuhan yang paling tahan terhadap salinitas air laut yang tinggi. 


 Di sela-sela praktikum bersama nenek Fira. Wah hess jantt, kamerane si Joni blaburr. Rupaku ra karuan !
 -,-

Di sebelah utara pantai terdapat 'hutan' pandan laut (bisa dikatakan hutan atau tidak, yang jelas itu menggerombol). Tampak seperti hutan pandan karena daerah telah oleh "dimonopoli" oleh si pandan yang berduri itu. Di balik rimbunnya pandan, jarang ditemukan adanya tumbuhan lain yang bisa hidup karena pandan laut yang mengandung senyawa alelopat (antibiotik) yang bercampur dengan tanah sehingga hanya tumbuhan tertentu saja yang bisa bertahan (tumbuhan merambat dan paku-pakuan).

Jam 12 praktek di darat kami selesai. Bu guru sudah memanggil buat makan siang, eh ada suatu kejadian, 'bunda' Meymey nggak mau makan. Ternyata termometer untuk kelompoknya hilang, kami kaget setengah mati (lebay ndisik), soalnya kami takut kena ceramah pak guru. huhu T.T

Suddenly, si Wawan lari-lari sambil teriak-teriak, "Mey, termometernya ketemu."
"ah alhamdulillah, huh, bisa mati berdiri kalo nggak ketemu." kata bunda Meymey.
Ternyata termometernya ketimbun pasir. huh -,-

Sehabis dhuhur air laut mulai surut, nah pas air laut surut inilah saatnya untuk "berburu biota laut." Hmm asal nggak merusak ekosistem sih. Karena saya sudah bilang sebelumnya, ini tepat bulan purnama, jadi air laut bisa surut dejauh jauhnya (kira-kira 200 meter). Nyeburlah kami !!! :D
First, kami membuat wilayah 2x2m  dengan patok dan rafia (seperti praktek di darat tadi). Kami ukur kelembaban udara, temperatur, dan pH air laut (sudah pasti pH = 7).

Pas nyebur ini aku cuma dapat hewan bintang ular, bulu babi, kerang-kerangan, kepiting, cacing laut. Hewannya sih banyak, cuma ngambilnya aja yang susah. For example bulu babi, kami sudah pakai alat berupa cethok, pisau, pinset, tapi tetap aja si bulu babi itu nggak mau diambil, lha udah nempel di karang sih. Malah si nenek Fira mecahin bulu babinya, untung nggak kena racun. Kelabang laut juga susah diambil, meskipun udah pake sarung tangan, tapi masih geli megangnya, teksturnya kenyal-kenyal licin gimana gitu, pas mau diambil eh malu-malu dia, malah sembunyi di lubang karang (mungkin grogi liat aku :3 wkwkwk). Bintang ular juga, udah berkali-kali aku matahin kakinya (oo oow kasian sekali yakk. Aku emang jahat). :P


underwater.. ra jelas yoben


Narsis sejenak dengan bulu babi yang akhirnya kami dapat.. hehe


oleh opo kuwi?? rupaku blabur yo ra urusan ! XD


bersama Joni + bulu babi

Setelah mengawetkan 'buruan' kami dengan formalin (innalillahi) kami pindah ke Pantai Kukup (sebelah barat Pantai Sepanjang). Di kukup kami hanya praktek untuk fisika yaitu gerak osilasi, gravitasi. Yeah after that kami maaiiinnn . :D


Pantai Kukup, pas airnya surut.




Woow. Itu yang berduaan siapa yah? (kayaknya Bunda Meymey sama Rima)


Cerukan di Kukup


di Kukup, nyempatke le jeprat-jepret dengan kamera apa adanya. (Ga sempat bawa kamera, ndak ra sido praktek malahan)
.

Habis praktek, masih bawa penggaris sama worksheet. ^_^

Ah, hari itu sebenarnya (salahnya?) masih banyak 'sesuatu' yang ingin kuceritakan. But, terlalu indah untuk kutuliskan di sini, bisa-bisa blognya penuh nih.
Buat Bunda Meymey dan kelompoknya untung saja termometernya ketemu. Buat Joni, hapemu kemasukan air ya? :o semoga cepat sembuh ya Jon. 
Thanks to Allah, our teachers, pak sopir, for all sajalah. Thanks to my friends anak aksel angkatan empat SMA Negeri 1 Sedayu yang menjadi keluargaku yang kedua. That's a great day guys. :D




Aksel '4 2013 (aamiin). Bersatu kita KUAT. Bersama kita HEBAT. Dan tak TERKALAHKAN !!!

(^_^)v

Bumi Allah, 5 Juni 2012