Kamis, 07 Juni 2012

Bermain Tapi Nggak Main-main di Pantai Sepanjang ^_^

0

Selasa, 5 Juni 2012. Hari yang dinantikan Aksel 4 family (20 anak + guru pembimbing), ngepasi padhang bulan we went to Sepanjang Beach (jangan dikira mau ritual hlo ya) .  Yeah, kami ada praktikum lapangan ke Pantai Sepanjang dan Pantai Kukup, Gunung kidul. Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh di kelas. Biar nggak bosen juga sih, tiap hari ngeliat lingkungan sekolah terus. Agak ribet juga, bawaan kami berupa alat-alat dari lab. IPA, masih bawa ember, jaring, patok, toples (mending ya kalo isinya makanan), etc.

Jam 7 pagi, kami meninggalkan sekolah menuju obyek. Perjalanan dari SMA N 1 Sedayu, Bantul ke Gunung Kidul bisa ditempuh berhari-hari kalau menggunakan egrang. Beruntung kami menggunakan bus, jadi tidak usah repot-repot pake egrang atau jalan kaki. :-D

Setelah bus kami 'merayap' selama tiga jam di dataran tinggi Gunung Kidul yang jalannya merangsang adrenalin, kami sampai di  Pantai Sepanjang. Eh, malah pak sopir salah ngambil jalan, akhirnya kami harus muter lagi, dan akhirnya huh legaaa. Mata kami dimanjakan oleh lautan biru yang luas di balik bukit-bukit berkapur, suara deburan ombak plus pasirnya yang putih. Kondisi pantai masih bersih, dan masih sepi pengunjung (soalnya bukan hari libur).


Pantai Sepanjang, Gunung Kidul. 

Sebelum pantai surut, kami praktek di darat terlebih dahulu. Aspek yang kami amati berupa komponen abiotik misalnya temperatur, kelembaban udara, kecepatan angin, pH, dan gravitasi. Dan komponen biotik seperti hewan dan tumbuhan. Selain pengamatan kami juga mencari biota pantai untuk diawetkan such as ganggang, mollusca, porifera, echinodermata, coelenterata, etc.


Aku ada di kelompok empat bersama nenek Shafira, Sri, Simbah Wulan , dan Joni bersama pak Heri sebagai guru pembimbing.
Tumbuhan pantai yang kami jumpai adalah pandan laut, dan cemara laut (yang paling banyak). Kata pak Heri kedua tumbuhan itu (selain mangrove) adalah tumbuhan yang paling tahan terhadap salinitas air laut yang tinggi. 


 Di sela-sela praktikum bersama nenek Fira. Wah hess jantt, kamerane si Joni blaburr. Rupaku ra karuan !
 -,-

Di sebelah utara pantai terdapat 'hutan' pandan laut (bisa dikatakan hutan atau tidak, yang jelas itu menggerombol). Tampak seperti hutan pandan karena daerah telah oleh "dimonopoli" oleh si pandan yang berduri itu. Di balik rimbunnya pandan, jarang ditemukan adanya tumbuhan lain yang bisa hidup karena pandan laut yang mengandung senyawa alelopat (antibiotik) yang bercampur dengan tanah sehingga hanya tumbuhan tertentu saja yang bisa bertahan (tumbuhan merambat dan paku-pakuan).

Jam 12 praktek di darat kami selesai. Bu guru sudah memanggil buat makan siang, eh ada suatu kejadian, 'bunda' Meymey nggak mau makan. Ternyata termometer untuk kelompoknya hilang, kami kaget setengah mati (lebay ndisik), soalnya kami takut kena ceramah pak guru. huhu T.T

Suddenly, si Wawan lari-lari sambil teriak-teriak, "Mey, termometernya ketemu."
"ah alhamdulillah, huh, bisa mati berdiri kalo nggak ketemu." kata bunda Meymey.
Ternyata termometernya ketimbun pasir. huh -,-

Sehabis dhuhur air laut mulai surut, nah pas air laut surut inilah saatnya untuk "berburu biota laut." Hmm asal nggak merusak ekosistem sih. Karena saya sudah bilang sebelumnya, ini tepat bulan purnama, jadi air laut bisa surut dejauh jauhnya (kira-kira 200 meter). Nyeburlah kami !!! :D
First, kami membuat wilayah 2x2m  dengan patok dan rafia (seperti praktek di darat tadi). Kami ukur kelembaban udara, temperatur, dan pH air laut (sudah pasti pH = 7).

Pas nyebur ini aku cuma dapat hewan bintang ular, bulu babi, kerang-kerangan, kepiting, cacing laut. Hewannya sih banyak, cuma ngambilnya aja yang susah. For example bulu babi, kami sudah pakai alat berupa cethok, pisau, pinset, tapi tetap aja si bulu babi itu nggak mau diambil, lha udah nempel di karang sih. Malah si nenek Fira mecahin bulu babinya, untung nggak kena racun. Kelabang laut juga susah diambil, meskipun udah pake sarung tangan, tapi masih geli megangnya, teksturnya kenyal-kenyal licin gimana gitu, pas mau diambil eh malu-malu dia, malah sembunyi di lubang karang (mungkin grogi liat aku :3 wkwkwk). Bintang ular juga, udah berkali-kali aku matahin kakinya (oo oow kasian sekali yakk. Aku emang jahat). :P


underwater.. ra jelas yoben


Narsis sejenak dengan bulu babi yang akhirnya kami dapat.. hehe


oleh opo kuwi?? rupaku blabur yo ra urusan ! XD


bersama Joni + bulu babi

Setelah mengawetkan 'buruan' kami dengan formalin (innalillahi) kami pindah ke Pantai Kukup (sebelah barat Pantai Sepanjang). Di kukup kami hanya praktek untuk fisika yaitu gerak osilasi, gravitasi. Yeah after that kami maaiiinnn . :D


Pantai Kukup, pas airnya surut.




Woow. Itu yang berduaan siapa yah? (kayaknya Bunda Meymey sama Rima)


Cerukan di Kukup


di Kukup, nyempatke le jeprat-jepret dengan kamera apa adanya. (Ga sempat bawa kamera, ndak ra sido praktek malahan)
.

Habis praktek, masih bawa penggaris sama worksheet. ^_^

Ah, hari itu sebenarnya (salahnya?) masih banyak 'sesuatu' yang ingin kuceritakan. But, terlalu indah untuk kutuliskan di sini, bisa-bisa blognya penuh nih.
Buat Bunda Meymey dan kelompoknya untung saja termometernya ketemu. Buat Joni, hapemu kemasukan air ya? :o semoga cepat sembuh ya Jon. 
Thanks to Allah, our teachers, pak sopir, for all sajalah. Thanks to my friends anak aksel angkatan empat SMA Negeri 1 Sedayu yang menjadi keluargaku yang kedua. That's a great day guys. :D




Aksel '4 2013 (aamiin). Bersatu kita KUAT. Bersama kita HEBAT. Dan tak TERKALAHKAN !!!

(^_^)v

Bumi Allah, 5 Juni 2012

0 komentar:

Posting Komentar