Jumat, 26 April 2013

Mother - Seamo (Lyrics)

0

Hi Mother, Haikei, genki ni shitemasuka?
Saikin renraku shinakute gomen Boku wa nantoka yattemasu...

Chiisana karada ni chiisana te Shiraga mo majiri Marukunatte
Shikashi boku ni wa Nani yori mo ookikute Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai Dakara kodomo ni mo tsutaetai

Chikaku ni iru to iradatsu kuse ni Tooku ni iru to sabishiku kanji
Anata wa sonna sonzai Donna mondai mo Mi wo kezutte kaiketsu suru
Soshite Boku no shitteru dare yori mo Ichi-ban gamandzuyoku TAFU desu
Itsumo massaki ni ki ni suru Jibun janaku boku no karada de

Suiji sentaku Souji ni ikuji Amatta jikan sara ni shigoto shi
Ichi-ban hikui basho ni aru mono shika Motomenakattano Anata yo
Atarimae sugi wakaranakatta Hitori de kurashi hajimete wakatta
Anata no sugosa Taihensa Sore wo omoeba Kyou mo boku ganbareru sa

Chiisana karada ni chiisana te Shiraga mo majiri Marukunatte
Shikashi boku ni wa Nani yori mo ookikute Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai Dakara kodomo ni mo tsutaetai

"Ashita asa shichi-ji ni okoshite" to itte
Anata jikan doori ni okoshite kurete
Shikashi Rifujin na boku wa
Neboke nagara ni iu kotoba wa "Urusee!"
Konna kurikaeshi no RUUTIN Iyana kao hitotsu sezu ni
Anata Mainichi okoshite kureta
Donna mezamashi yori atatakaku seikaku datta

Sore de mo aru hi Gakkou wo ZURUyasumi "Ikitakunai" to ii
FUton kara ichido mo denu boku mae ni Kao wo ryoute de ooikakushi
Oogoe agete naita Boku mo kanashikute naita
Sono toki boku wa "Nante baka na koto wo shitan da" to jibun semeta

Chiisana karada ni chiisana te Shiraga mo majiri Marukunatte
Shikashi boku ni wa Nani yori mo ookikute Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai Kanshashitemasu My Mother

Kodomo ni sakidattareru hodo Tsurai koto nante Kono yo ni nai no dakara
Tatta ichi-byou de mo Anata yori nagaku ikiru koto Kore dake wa mamoru
Kore dake wa...

Anata no kodomo de yokatta Anata ga boku no haha de yokatta
Itsu made mo kawaranai Zutto zutto kawaranai
Boku wa anata no ikiutsushi dakara...

Chiisana karada ni chiisana te Shiraga mo majiri Marukunatte
Shikashi boku ni wa Nani yori mo ookikute Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai Dakara kodomo ni mo tsutaetai

Zutto boku no haha de ite Zutto genki de ite
Anata ni wa mada shigoto ga aru kara Boku no oyakoukou uketoru shigoto ga...




Seamo - Mother [English Version]



Hi Mother, Dear Mother, how are you doing?
Sorry I haven’t called recently, I’m getting by okay…



*Your body is smalland so are your hands

White hairs are mixed in and you’ve grown more genial

But to me you’re still bigger than anything, stronger than anyone

I want to tell my kids about this love that supported me



Even though I grow impatient when I’m near you

When you’re far away from me I grow lonely

That’s who you are to me, you can cut through any problem and solve it

And you have the most patience and toughness of anyone I know

You would always be concerned over my well-being before your own



Cooking, doing the laundry, cleaning, raising a child

You even worked during your free time

You would onlu require things from the lowest places

I didn’t understand even though it was so obvious

It wasn’t until I started living by myself that I understood

Whenever I think of how much you’ve accomplished

And how hard it must have been, I feel like I can try my best today



*Your body is smalland so are your hands

White hairs are mixed in and you’ve grown more genial

But to me you’re still bigger than anything, stronger than anyone

I want to tell my kids about this love that supported me



I’d say “Wake me up at seven a.m.”
And you would wake me up right on time

But I would be unfair to you

And say the words “shut up” while I was still half-asleep

This was the daily routine

You never made one tired face

And woke me up every day

Warmer and more accurately than any alarm clock



But then one day I skipped school and said, “I don’t wanna go”

I wouldn’t leave my futon and you stood in front of me

Hid your face with both hands and cried loudly

I also felt sad and cried

At that time I blamed myself wondering, “How could I be so stupid?”



Your body is small and so are your hands

White hairs are mixed in and you’ve grown more genial

But to me you’re stil bigger than anything, stronger than anyone

I give you thanks for this love that supported me, my mother



I know there’s nothing more painful in the world

Than a parent burying their child

So I’ll make sure it never happens

Even if I onlu live one second longer than you

I’ll make sure of it…



I’m glad I’m your child

I’m glad you’re my mother

And that won’t ever change

It won’t ever change for all time

Because I am the very image of you



*Your body is smalland so are your hands

White hairs are mixed in and you’ve grown more genial

But to me you’re still bigger than anything, stronger than anyone

I want to tell my kids about this love that supported me



Be my mother forever

Be well forever

You still have one more job left to do

And that’s to accept your son’s love and respect for you…

Suka bangeeet sama lagunya :3

Happy Earth Day - Dear Mendikbud...

0

Nggak tau kenapa aku pengen nulis tulisan absurd kayak gini. Hihii cuma numpahin uneg-uneg aja sih. Sampe-sampe berkhayal, seandainya ini dibaca sama pak Mendikbud. Tapi bahasanya nggak usah formal gitu ya. Soalnya aku lagi males dan lagi nggak pengen buat karya ilmiah :D

UN SMP diadakan tanggal 22 April 2013 (normalnya), tanggal itu bertepatan dengan hari bumi sedunia. Meskipun seharusnya hari bumi itu ada setiap hari kan ya? Segala embel-embel "Go Green" digalakkan untuk menyelamatkan rumah kita, bumi tersayang ini. Tapi kenyataannya, betah banget di depan laptop sampe baterainya habis *maafin aku ya, hiks :'( *
Terus hubungannya apa? Kok ngomongin UN segala? Ehem, gini nih...
Pikirin deh, jumlah kertas yang dipakai untuk mencetak soal UN? Banyak banget kan? Berapa juta lembar kertas yang sudah digunakan? Dengan kata lain, UN itu sarana menambah efek dari Global Warming.
Ini ada beberapa fakta tentang kertas yang gue kutip dari http://www.thecrowdvoice.com:
* 1 Ton Kertas = 400 Rim = 200.000 lembar.

* Untuk memproduksi kertas, dibutuhkan 3 ton kayu dan 98 ton bahan baku lainnya.

* Setiap jam, dunia kehilangan 1.732,5 hektare hutan kayu karena ditebang untuk dijadikan bahan baku kertas.

* Setiap tahun hutan Indonesia yang hilang setara dengan luas pulau bali.

* 1 Rim kertas A4 menghabiskan sebatang
pohon berusia 5 tahun.

* Untuk kertas berkualitas baik,
memerlukan pohon dengan kayu keras dan lunak.

* Jika seandainya kita menghemat 1 ton kertas, berarti kita juga menghemat 13 batang pohon besar, 400 liter minyak,4100 Kwh listrik dan 31.780 liter air.

* Dulu kertas hanya digunakan untuk menulis, sekarang industri packaging menggunakan 41% dari seluruh penggunaan.Masalah Lingkungan Karena Produksi Kertas

* Untuk memproduksi 3 lembar kertas membutuhkan 3 liter air

* Dalam memproduksi 1 ton kertas,dihasilkan gas karbondioksida sebanyak kurang lebih 2,6 ton. Jumlah ini setara dengan gas buang yang dihasilkan sebuah mobil selama 6 bulan.

* Dalam memproduksi 1 ton kertas,dihasilkan kurang lebih 72.200 liter limbah cair dan 1 ton limbah padat.

* Setelah kertas dibuang, kertas ini akan terurai. Proses terurainya kertas menghasilkan gas metana. Dan gas metana juga merupakan penyebab pemanasan global. Malahan gas metana ini 20 kali lebih berbahaya dibanding gas karbondioksida, dalam hal menyebabkan naiknya suhu global.

* Mendaur ulang 54 kg kertas
menyelamatkan 1 batang pohon (government of Canada)

* Mendaur ulang kertas menggunakan 60% energi yang lebih sedikit dibandingkan membuat kertas dari batang pohon.

* Mendaur ulang 1 ton kertas
menyelamatkan kira-kira 17 batang pohon (Purdue Research Foundation and US Environmental Protection Agency, 1996)

* Mendaur ulang 1 ton kertas dapat menghemat 682.5 galon bahan bakar dan 7000 galon air dan 4000 Kwh listrik (Onondaga Resource Recovery Center)**

Waoww !!!
Terus kata "Shaun Mbee Sheep" kan LJK sama soal UN itu kan dari pohon, jadi kesimpulannya HAPUS UJIAN NASIONAL !!! 
Hahahaa, sama saja seperti soal biologi "Cara mengurangi kadar karbondioksida di udara adalah..."
Jawaban yang nggak logis adalah, "nggak usah bernafas". hahaha





Itu baru kertas ya, ditambah dengan pensil.










Jangan tanya anggaran untuk UN berapa milyar atau bahkan triliun. *Soalnya aku kurang tau berapa tepatnya* Pikirin lagi deh. Tuh dana segitu kalau buat ngrenovasi sekolah-sekolah yang rusak mungkin sudah bisa buat belajar secara nyaman atau buat beasiswa mungkin. Oh iya, beberapa waktu lalu aku baca Harian Tribun Jogja kalau dana Bidikmisi buat UGM itu belum cair, jadi UGM harus "tombok" sekian milyar untuk menalangi mahasiswa baru angkatan 2013 (Semoga aku salah satu penerimanya, aamiin (‾ʃƪ‾) ). Ini juga beasiswa dari apa gitu (lupa namanya) untukku sama temen-temen belum cair coba, sampe aku lulus. Tanya sama pengelola keuangan emang katanya belum cair. *numpang ngeluh yaa*.
Mikirin negara emang bikin puyeng. Apalagi utang negara -_____-. Lagi, kalau pikiran nggak logis bisa mikir "Kenapa negara nggak nyetak uang sebanyak-banyaknya buat nglunasin utang negara." Aduuh booo, nyetak uang kan ada aturannya. *Ini kenapa malah ngomongin utang negara?*
Terus siapa lagi yang mau mikirin negara buat masa depan kalo bukan anak muda? (cieehh yang masih muda). Apalagi zaman edan ini bangsa Indonesia sedang dilanda krisis moral. 
Harapan kita (?), kita semua lulus Ujian Nasional, bukan hanya lulus secara akademik. Tapi juga akhlaknya jempolan. 
Semoga mutu pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Aaamiin.

#Hiks..hiks..hiks... *Jadi terharu gue :'( :'( :'( :'(* *ambil tissue*. *Aduh sama aja kali, pakai tissue juga bikin global warming. (dari 1 pohon berumur 6 tahun hanya bisa menghasilkan 2 pack tissue saja, atau 40 lembar.)

Ini tulisan emang absurd banget yaa. Tapi makasih udah mau mbaca. Emang nggak jelas sih tadi ngomongin apa jadi apa. Asal ngocol saja. Udahan ya, aku capek ngetiknya.

Salam :)





Minggu, 21 April 2013

Ibu Sehat, Antara Harapan dan Realita [Contoh essay]

1


Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah kali ini saya akan share contoh essay. Essay ini pernah saya lombakan dalam event Hari Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BEM Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, dan Alhamdulillah mendapat juara 1 :). Selamat membaca (•)


Ibu Sehat, Antara Harapan dan Realita
Oleh Siswaningrum
A.      Pendahuluan
Kesehatan menurut WHO: Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity”. Kesehatan adalah keadaan fisik, mental dan sosial dengan adanya kesejahteraan dan bukan hanya dari penyakit atau kelemahan (www.firmanthok.web.id).
Kesehatan menurut Undang-undang: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
  Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa, kesehatan tidak hanya meliputi kesehatan badan atau jasmani saja. Kesehatan juga meliputi kesejahteraan sosial dan kesehatan mental. Akan tetapi di Negara yang dikenal dengan gemah ripah loh jinawi ini kondisi kesehatan masyarakat Indonesia saat ini masih jauh dari harapan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kekurangan gizi di beberapa wilayah di Indonesia. Hingga Oktober tahun 2012, di Kaltim tercatat 305 kasus gizi buruk pada balita. Dari total jumlah tersebut, 8 diantaranya meninggal dunia, 287 anak membaik/sembuh, dan 10 anak masih dirawat (www.tribunnews.com). Ironis memang. Dalam kasus lain terdapat seorang balita dari keluarga dari keadaan ekonomi yang memadahi menderita kekurangan gizi atau sakit-sakitan.
Kondisi seperti ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor ekonomi, pendapatan, dan pengetahuan ibu tentang gizi. Maka, dalam hal ini dibutuhkan ibu yang cerdas untuk memenuhi gizi keluarga atau mengolah makanan yang sehat.
Era globalisasi yang membuat seseorang mengakses tanpa batas, juga membuat ibu rumah tangga bisa mempunyai pekerjaan utama dan sambilan. Oleh karena itu selain mengurus karir, ibu harus pandai membagi waktu untuk keluarga, terutama gizi sang buah hati. Di sisi ekonomi, pendapatan rumah tangga akan bertambah. Hal ini seharusnya dapat memenuhi kebutuhan belanja rumah tangga yang memenuhi kebutuhan gizi.
Akan tetapi dalam sebuah kasus di mana sebuah keluarga yang mampu secara ekonomi untuk memenuhi kecukupan gizi tetapi anak balitanya mengalami kekurangan gizi. Hal ini timbul dari pola hidup tidak sehat. Tuntutan gengsi yang membuat keluarga mengkonsumsi makanan cepat saji dan enggan untuk masak masakan local yang begizi.  Ibu yang mengerti akan pengetahuan gizi akan berupaya memberikan pemenuhan gizi untuk buah hatinya.
Ibu yang cerdas memang diperlukan. Cerdas dalam hal ini bukan berarti cerdas dalam intelektualnya, akan tetapi cerdas dalam menjalani kewajibannya sebagai ibu. Hal ini meliputi cara ibu memanage waktunya untuk berkarir dan berkeluarga. Ibu juga harus kreatif dalam mengolah masakan local menjadi variatif dan pastinya memenuhi asupan gizi.
Terdapat istilah bahwa “membangun ibu adalah membangun bangsa, membangun bapak adalah membangun dirinya sendiri”. Oleh karena itu kesehatan dan keselamatan ibu sangat penting. Karena ibulah yang melahirkan generasi penerus bangsa dan membimbing anaknya untuk menjadi anak yang sehat dan cerdas. Akan tetapi angka mortalitas ibu dan bayi di Indonesia bisa dibilang cukup tinggi. Angka kematian ibu yang melahirkan kemungkinan kelangsungan hidup bayi hanya sekitar 30%  karena kurangya asupan ASI yang harusnya terpenuhi.
Penyebab kematian ibu dan bayi tersebut disebabkan oleh kurangnya fasilitas kesehatan dan kesadaran akan perawatan kesehatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Selain itu, rendahnya pengetahuan ibu tentang petingnya ASI esklusif yang harus diberikan bayi sampai umur 6 bulan. Akibat rendahnya pengetahuan ibu tentang ASI, si bayi umur 3 hari pun diberi makan pisang ataupun bubur. Padahal ASI saja sudah cukup hingga usia 6 bulan, ASI sangat penting untuk perkembangan otak dan pertumbuhan bayi sebagai generasi penerus bangsa.
Istilah “Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat” atau “Mensana in corpore sano” tidak selamanya dapat dibenarkan. Contohnya saja seorang preman, dia memiliki fisik yang kuat untuk berkelahi. Akan tetapi jiwanya adalah jiwa seorang preman yang melakukan tindak kejahatan. Padahal menurut WHO maupun Undang-undang, sehat itu juga meliputi kesehatan mental. Kesehatan religius adalah tonggak dari semua kesehatan fisik.
B.       ISI
Menurut WHO, kesehatan meliputi kesehatan jasmani, kesehatan mental, kesehatan sosial ekonomi dan kesehatan spiritual.
1.    Kesehatan jasmani
Kesehatan jasmani merupakan kesehatan yang berupa berfungsinya organ tubuh dengan baik. Seperti kulit bersih, mata bersinar, pola makan baik, tidur nyenyak, aktif dan gesit. Untuk menghasilkan kesehatan tersebut, diperlukan asupan gizi seimbang yang meliputi empat sehat lima sempurna.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktifitas fisik, kebersihan, dan berat badan (www.danonenutrindo.org).
            Gizi seimbang menunjukkan makanan yang harus dikonsumsi orang per hari. Air merupakan bagian terbesar bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif. Golongan makanan sumber karbohidrat untuk menjadi sumber energi, terdapat pada nasi, gandum, ubi, jagung, dan umbi-umbian lainnya. sayur dan buah dibutuhkan sebagai sumber vitamin yang berfungsi sebagai zat pengatur. Konsumsi protein untuk mengganti sel-sel yang rusak, makanan yang mengandung protein misalnya kacang-kacangan, ikan dan daging. Konsumsi minyak, gula, dan garam dianjurkan seperlunya saja.
Selain gizi seimbang, dibutuhkan pola hidup aktif dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan memantau berat badan.
Olahraga tidak hanya membuat tubuh sehat, tetapi bisa membuat orang terlihat lebih bahagia. National Institute for Health and Clinical Excellence di Inggris menuturkan olahraga bisa meningkatkan fungsi otak serotonin pada manusia, dan serotonin ini adalah bahan kimia di otak yang membantu menggerakkan pesan di sepanjang sistem saraf.
Neurotransmitter ini melakukan banyak fungsi termasuk pengatur suasana hati, nafsu makan dan juga siklus tidur atau bangun. Sekitar 75 persen dari senyawa kimia ini terletak di sel-sel usus dan sisanya di dalam neuron otak.
Jika kadar serotonin ini meningkat, maka suasana hati akan menjadi lebih baik dan risiko mengalami depresi serta stres jadi lebih kecil.
2.       Kesehatan mental
Kesehatan mental biasanya terhubung dengan kesehatan jasmani. Orang yang selalu berpikir positif akan tampak sehat karena selalu tersenyum. Berpikir positif mampu membuat seseorang memiliki kepercayaan diri dan jarang mengeluh. Tersenyum membantu menurunkan kadar stress dan meningkatkan kesehatan jantung. Senyum yang mengembang mampu mencairkan kebekuaan dan mengurangi kecemasan.
Karakteristik mental yang sehat meliputi selalu merasa puas atau bersyukur, terhindar dari gangguan jiwa, memanfatkan potensi semaksimal mungkin, tercapai kebahagian diri sendiri dan orang lain.
Stress menjadi penyebab beberapa penyakit fisik. Contohnya, seseorang yang depresi kemudian mengkonsumsi minuman beralkohol. Padahal, minuman beralkohol akan mempengaruhi kesehatan fisik.
Jika seseorang terus-menerus naik darah dan didera stres hebat, dia dapat jatuh sakit karena keracunan nodlenalin, cepat tua, dan meninggal dini.
3.    Kesehatan Sosial dan Ekonomi
Status sosial seseorang dilihat dari keadaan ekonominya. Batasan kesejahteraan sosial dalam suatu Negara sulit diukur dan hanya tergantung pada kultur, budaya, dan tingkat kemakmuran setempat.
Kesehatan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan damai, aman, dan sejahtera, serta kebutuhan papan, sandang, pangan tercukupi.
Ciri-ciri orang yang sehat secara sosial antara lain Memiliki perasaan empati dan rasa kasih sayang terhadap orang lain, senang untuk memberikan pertolongan kepada orang-orang yang memerlukan pertolongan, toleransi, dan mampu berhubungan dengan orang lain secara sehat.
Karakteristik orang yang sosialnya tidak sehat antara lain perasaan tidak nyaman, perasaan tidak aman, kurang memiliki rasa percaya diri, kurang memahami diri, kurang mendapat kepuasan dalam berhubungan sosial.
4.        Kesehatan spiritual
Kesehatan spiritual memiliki hubungan dengan kesehatan fisik, sosial, psikologis dan budaya. Jika orang sehat secara spiritual, maka dalam sisi lain akan sehat.
Spiritual merupakan keyakinan dalam hubungannya dengan Maha Pencipta. Orang yang berdoa hanya kepada Tuhan, berharap kepada Tuhan dan hanya bergantung kepada Tuhan akan sehat secara jasmani dan rohani. Karena mereka berbuat sesuai dengan tujuan penciptaan manusia, yaitu hanya menyembah Tuhan.
Dalam sebuah kasus di Amerika, orang kaya membeli tanah di planet lain yang memiliki struktur tanah dan atmosfer yang mirip dengan bumi. mereka khawatir kalau bumi ini, khusunya Amerika akan penuh. Jadi, mereka memang sehat secara jasmani, dan sehat secara ekonomi dibuktikan bahwa mereka mampu membeli tanah di planet lain. Akan tetapi orang tersebut seakan telah kehilangan keimanan, kepercayaan kepada Tuhan. Mereka mungkin berpikir bahwa orang akan hidup selamanya sehingga bumi menjadi penuh, padahal setiap hari pasti ada kematian, jadi tidak mungkin bumi ini menjadi penuh. Dapat disimpulkan bahwa orang yang sehat secara jasmani, mental, sosial belum tentu sehat secara spiritual.
Dalam kisah lain, orang yang diprediksikan hanya hidup sekitar beberapa bulan bahkan beberapa hari, karena ia memilki mental yang baik berdasarkan pengalaman agamanya sebagai salah satu sumber dimensi spiritual, ia tetap bahagia menjalani hari-harinya dengan bernyanyi dan ceria, membuat puisi-puisi yang indah. Ternyata orang tersebut mampu bertahan hingga bartahun-tahun. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Pressman, dkk (1990) menunjukkan bahwa wanita lanjut usia yang menderita farktur tulang pinggul yang kuat religi dan pengalaman agamanya, ternyata lebih kuat mental dan kurang mengeluh, depresi, dan lebih cepat berjalan daripada yang tidak mempunyai komitmen agama.Dari hal-hal tersebut diatas dapat dikatakan dimensi spiritual menjadi hal penting sebagai terapi kesehatan.
Oleh karena itu kesehatan spiritual menjadi dasar dalam kehidupan agar tercipta sehatnya jasmani dan rohani.

Lalu, apa peran ibu dalam kesehatan anak?
1.              Manajemen waktu
Ibu diharapkan dapat mengelola waktunya untuk karier dan keluarga terutama putra-putrinya dan dirinya sendiri. Sesibuk apapun seorang ibu, keluarga harus menjadi prioritas utama.
Ibu harus dapat memberikan fasilitas kesehatan sosial berupa kasih sayang untuk putra-putrinya dan komunikasi yang baik.
Selain itu, ibu juga harus memberikan fasilitas kesehatan berupa kesehatan mental dan spiritual. Ibu membimbing putra-putrinya dalam kehidupan beragama agar putra-putrinya berakhlak baik dan mempunyai kepercayaan diri sehingga mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Kekuatan kesehatan  regius akan menimbulkan kesehatan jasmani. Oleh karena itu, agama menjadi dasar dari segalanya.
2.      Manajemen keuangan
Ibu cerdas akan mengelola keuangannya untuk keperluan rumah tangga secara efektif dan efisien, termasuk pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak yaitu berbelanja bahan makanan penuh gizi yang mencakup empat sehat lima sempurna. Keluarga yang memiliki pendapatan tinggi seharusnya mendapatkan asupan gizi yang cukup. Akan tetapi itu juga bergantung kepada pandai tidaknya ibu dalam menyajikan menu-menu yang memenuhi asupan gizi.
            Sehat itu tidak mahal. Beberapa orang berpendapat bahwa untuk memenuhi kecukupan gizi diperlukan harus memasak bahan makanan yang mahal. Keluarga dapat memanfatkan sayuran di pekarangan rumah untuk membuat menu yang bervariasi. Contohnya, dalam musim penghujan biasanya sayuran seperti bayam, pepaya, cabai, tomat, terong, daun ketela pohon akan tumbuh subur di pekarangan. Ini memberikan peluang kepada ibu untuk berkreasi dalam mengolah sayuran menjadi bervariasi sehingga keluarga, terutama anak tidak bosan dan pasti akan menghemat anggaran belanja.
       Keluarga dengan pendapatan rendah yang tidak mampu membeli lauk pauk seperti daging dan ikan dapat menggantinya dengan tempe, tahu, ataupun makanan lain yang mempunyai kendungan protein. Mayoritas anak-anak tidak suka dengan sayuran, ibu bisa menyiasati dengan mencampurkan sayuran ke dalam telur dadar, mencampurkan ke dalam jus buah, dan membuat tampilan semenarik mungkin.

3.      Kreatif
Ibu yang kreatif akan berusaha menciptakan menu-menu baru yang tetap memenuhi asupan gizi yang tidak membosankan. Ibu berusaha untuk tidak mengkonsumsi atau menyajikan makanan siap saji (instan).
Makanan siap saji tidak baik untuk kesehatan karena mengandung zat-zat yang berbahaya bagi organ tubuh. Hal ini bisa berakibat kanker, obesitas bahkan kerusakan saraf. Obesitas diyakini akan menimbulkan masalah yang berkelanjutan pada usia remaja dan dewasa yaitu hipertensi, stroke, diabetes, dan berbagai penyakit kronis lain.
Oleh karena itu, ibu harus kreatif untuk menyajikan menu-menu yang variatif sehingga anak tidak bosan. Contohnya mengolah daun singkong menjadi aneka olahan,
Ibu juga harus memperhatikan dan menyadari kebiasaan makan pola makan putra-putrinya ketika usia anak-anak akan berkelanjutan sampai seumur hidup.
4.      Berpikir positif
Jika seseorang menghadapi sesuatu dengan senyum dan secara positif, yang akan mengalir adalah hormone yang menguntungkan dan mengaktivasi sel-sel otak, serta membuat tubuh menjadi sehat. Hormon-hormon semacam ini akan membuat awet muda, memerangi sel-sel kanker, dan memperbaiki suasana hati. Jika ibu senantiasa berpikir positif, suasana hati akan baik sehingga hubungan dengan keluarga akan baik pula.



C.    PENUTUP
Kesehatan menurut WHO terdapat empat komponen penting yaitu kesehatan jasmani, kesehatan mental, sosial ekonomi dan kesehatan spiritual.
Kesehatan spiritual sangat erat hubungannya dengan kesehatan lainnya. Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Apabila kesehatan spiritual baik maka kesehatan lain yang meliputi kesehatan jasmani, mental, sosial akan baik pula. Agama menjadi unsur kesehatan dasar yang paling penting dalam kesehatan mental spiritual yang akan berakibat pada kesehatan fisik.
Untuk mewujudkan Indonesia sehat, dibutuhkan ibu yang cerdas untuk mengelola waktu, mengelola keuangan keluarga, kreatif dan selalu berpikir positif.
Ibu yang cerdas dan kreatif serta memiliki pengetahuan tentang gizi akan mencetak anak yang sehat secara jasmani maupun rohani.dari hal kecil inilah akan terbentuk generasi-generasi bangsa yang sehat dan berjiwa kuat. Oleh karena itu, peran ibu sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Diperlukan juga kesadaran ibu tentang pentingnya ASI untuk bayi dan keselamatan persalinan sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
Oleh karena, sebagai remaja putri atau calon ibu untuk bisa mengatur barisan sedini mungkin untuk menjadi wanita yang diharapkan sehingga akan mencetak anak-anak yang sehat yang akan menjadi generasi penerus Indonesia yang sehat dalam segala hal

D.    DAFTAR PUSTAKA
Yatim, Faisal. 2005. 30 Gangguan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah. Jakarta : Pustaka Populer Obor
Firmanthok, 2012, Arti Kesehatan Menurut WHO, (http://www.firmanthok.web.id/2012/07/arti-kesehatan-menurut-who.html, diakses tanggal 20 November 2012)
Tribunnews, 2012, Balita di Kaltim Meninggal Karena Gizi Buruk. (http://www.tribunnews.com/2012/11/14/8-balita-di-kaltim-meninggal-karena-gizi-buruk, diakses tanggal 20 November 2012)

Kompasiana, 2012, Bukti Medis Berpikir Positif, (http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/05/07/bukti-medis-manfaat-berfikir-positif/, diakses tanggal 21 November 2012)

Waspada, 2012, Peran Perempuan di Bidang Kesehatan. (http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=16898, diakses tanggal 21 November 2012)

Susi Purwati, 2012. Konsep Kesehatan Spiritual. (http://susipurwati.blogspot.com/2010/01/konsep-kesehatan-spiritual.html, diakses tanggal 21 November 2012)

DetikHealth, 2012, Ini yang Membuat Orang Happy dan Tak Mudah Stres Setelah        Olahraga. (http://health.detik.com/read/2012/06/21/083221/1946764/766/ini-yang-bikin-orang-happy-dan-tak-mudah-stres-setelah-olahraga?l771108bcj, diakses tanggal 1 Desember 2012)

The Last Day of National Examination

3


 Bel berbunyi, waktu mengerjakan ujian biologi berakhir. Gue sama temen-temen ‘digiring’ menuju GOR/aula baru kami untuk menerima beberapa informasi.
“Ayo cepet masuk aula, ini yang terakhir kali kalian masuk aula, masuk ke aula berikutnya kalian sudah wisuda purnasiswa di sini.” Kata Pak Maryoto.
Kata-katanya itu nyess. Kata beliau (Pak Maryoto), meskipun sudah berusaha, tetap berdoa. Hasilnya serahkan DIA.
Kukira hanya aku yang mengeluh tentang UN tahun ini. Ternyata di luar sana pun banyak yang mengeluh. Mulai dari LJKnya yang tipis, terus soalnya juga nggak sesuai SKL.
Apapun usaha ku lakukan. Tapi aku merasa agak depresi dengan Ujian Nasional kali ini. Persiapanku dibilang agak minim. Ya, Januari materi untuk mata pelajaran yang materinya banyak, fisika sama biologi baru selesai sekitar bulan Januari. Itu aku harus ngejar materi mati-matian.
Saat aku mengeluh jika soal kimianya nggak sesuai SKL ayahku Cuma bilang “Harusnya kamu tetep belajar materi itu meskipun nggak pernah keluar.” Nyesel deh gue. L
Pagi itu, 18 April 2013. Pas mau berangkat ke sekolah, ujian, ayahku bilang “Hari terakhir dimaksimalkan lho, 10 kalo bisa.”
Aduh ! Ini rasanya aku menanggung beban mental yang begitu berat. Aku takut mengecewakan beliau. Beberapa hari jelang UN Ummi Sandra berpesan, kalo kami ini  jadi sorotan se-kabupaten Bantul. Karena yang ada kelas layanan CI di Bantul itu Cuma sekolahku, SMA N 1 Sedayu. Jadi kami diharapkan seperti mutiara dari Bantul. Menanggung beban mental tapi di sisi lain itu berarti banyak do’a untuk kami. Alhamdulillah. Dan beberapa hari menjelang UN, kenapa gue merasa aku semakin stress. Bukan stress dengan materinya, tapi aku merasa menjadi orang aneh. Ya aneh sekali. Banyak hal-hal bego yang pernah gue lakukan.
*
Eh kalau dipikirin ya? UN tahun ini banyak yang kacau? Ini panitianya yang nggak siap atau pesertanya? Dimulai dari pendistribusian soalnya terhambat, cetaknya belum selesai, naskah soalnya kurang, naskah soal tertukar, dan LJK tipis dan agak menyimpang dari SKL.
Terus, anggaran buat UN itu berapa milyar? Kalo dipikir-pikir ya (masih sempat mikir) anggaran segitu kalau buat memperbaiki sekolah-sekolah yang rusak mungkin sudah terenovasi. Atau mungkin untuk beasiswa dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Atau buat cairin dana beasiswa gitu kek.
Lagian UN SMA untuk apa sih? Kayaknya juga nggak bakalan nentuin buat keterima di Perguruan Tinggi kan? Cuma buat nentuin kelulusan doang. Bertahun-tahun (normalnya tiga tahun) untuk menguasai, kemudian dikasih kisi-kisi terus belajar buat UN sesuai kisi-kisinya. Hanya 2 jam per mata pelajaran buat nentuin lulus atau enggaknya. Harusnya akhlak juga jadi syarat kelulusan.
*
Dan akhirnya, dua tahun untuk 12 jam dalam 4 hari. J
Semoga Allah meridhai kita semua. Allahumma aamiin. J

Bumi Allah, 21 April 2013