Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah kali ini saya akan share contoh essay. Essay ini pernah saya lombakan dalam event Hari Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BEM Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, dan Alhamdulillah mendapat juara 1 :). Selamat membaca (•‿•)
Oleh
Siswaningrum
A.
Pendahuluan
Kesehatan menurut WHO: “Health is a state of complete
physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases
or infirmity”. Kesehatan adalah keadaan fisik, mental dan sosial
dengan adanya kesejahteraan dan bukan hanya dari penyakit atau kelemahan (www.firmanthok.web.id).
Kesehatan
menurut Undang-undang: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
Dari pengertian tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa, kesehatan tidak hanya meliputi kesehatan badan atau
jasmani saja. Kesehatan juga meliputi kesejahteraan sosial dan kesehatan
mental. Akan tetapi di Negara yang dikenal dengan gemah ripah loh jinawi
ini kondisi kesehatan masyarakat Indonesia saat ini masih jauh dari harapan.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya kekurangan gizi di beberapa wilayah di
Indonesia. Hingga Oktober tahun 2012, di Kaltim tercatat 305 kasus gizi buruk pada
balita. Dari total jumlah tersebut, 8 diantaranya meninggal dunia, 287 anak
membaik/sembuh, dan 10 anak masih dirawat (www.tribunnews.com). Ironis memang. Dalam kasus lain terdapat seorang
balita dari keluarga dari keadaan ekonomi yang memadahi menderita kekurangan
gizi atau sakit-sakitan.
Kondisi
seperti ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor ekonomi, pendapatan,
dan pengetahuan ibu tentang gizi. Maka, dalam hal ini dibutuhkan ibu yang
cerdas untuk memenuhi gizi keluarga atau mengolah makanan yang sehat.
Era
globalisasi yang membuat seseorang mengakses tanpa batas, juga membuat ibu
rumah tangga bisa mempunyai pekerjaan utama dan sambilan. Oleh karena itu
selain mengurus karir, ibu harus pandai membagi waktu untuk keluarga, terutama
gizi sang buah hati. Di sisi ekonomi, pendapatan rumah tangga akan bertambah.
Hal ini seharusnya dapat memenuhi kebutuhan belanja rumah tangga yang memenuhi
kebutuhan gizi.
Akan tetapi
dalam sebuah kasus di mana sebuah keluarga yang mampu secara ekonomi untuk memenuhi
kecukupan gizi tetapi anak balitanya mengalami kekurangan gizi. Hal ini timbul
dari pola hidup tidak sehat. Tuntutan gengsi yang membuat keluarga mengkonsumsi
makanan cepat saji dan enggan untuk masak masakan local yang begizi. Ibu yang mengerti akan pengetahuan gizi akan
berupaya memberikan pemenuhan gizi untuk buah hatinya.
Ibu yang cerdas memang diperlukan. Cerdas dalam hal ini bukan berarti
cerdas dalam intelektualnya, akan tetapi cerdas dalam menjalani kewajibannya
sebagai ibu. Hal ini meliputi cara ibu memanage waktunya untuk berkarir dan
berkeluarga. Ibu juga harus kreatif dalam mengolah masakan local menjadi
variatif dan pastinya memenuhi asupan gizi.
Terdapat
istilah bahwa “membangun ibu adalah
membangun bangsa, membangun bapak adalah membangun dirinya sendiri”. Oleh
karena itu kesehatan dan keselamatan ibu sangat penting. Karena ibulah yang
melahirkan generasi penerus bangsa dan membimbing anaknya untuk menjadi anak
yang sehat dan cerdas. Akan tetapi angka mortalitas ibu dan bayi di Indonesia
bisa dibilang cukup tinggi. Angka kematian ibu yang melahirkan kemungkinan
kelangsungan hidup bayi hanya sekitar 30%
karena kurangya asupan ASI yang harusnya terpenuhi.
Penyebab
kematian ibu dan bayi tersebut disebabkan oleh kurangnya fasilitas kesehatan
dan kesadaran akan perawatan kesehatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.
Selain itu, rendahnya pengetahuan ibu tentang petingnya ASI esklusif yang harus
diberikan bayi sampai umur 6 bulan. Akibat rendahnya pengetahuan ibu tentang
ASI, si bayi umur 3 hari pun diberi makan pisang ataupun bubur. Padahal ASI
saja sudah cukup hingga usia 6 bulan, ASI sangat penting untuk perkembangan
otak dan pertumbuhan bayi sebagai generasi penerus bangsa.
Istilah “Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
kuat” atau “Mensana in corpore sano”
tidak selamanya dapat dibenarkan. Contohnya saja seorang preman, dia memiliki
fisik yang kuat untuk berkelahi. Akan tetapi jiwanya adalah jiwa seorang preman
yang melakukan tindak kejahatan. Padahal menurut WHO maupun Undang-undang,
sehat itu juga meliputi kesehatan mental. Kesehatan religius adalah tonggak
dari semua kesehatan fisik.
B.
ISI
Menurut
WHO, kesehatan meliputi kesehatan jasmani, kesehatan mental, kesehatan sosial
ekonomi dan kesehatan spiritual.
1.
Kesehatan jasmani
Kesehatan jasmani merupakan kesehatan yang berupa berfungsinya organ
tubuh dengan baik. Seperti kulit bersih, mata bersinar, pola makan baik, tidur
nyenyak, aktif dan gesit. Untuk menghasilkan kesehatan
tersebut, diperlukan asupan gizi seimbang yang meliputi empat sehat lima
sempurna.
Gizi
seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan
prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktifitas fisik, kebersihan, dan
berat badan (www.danonenutrindo.org).
Gizi seimbang menunjukkan makanan yang harus dikonsumsi
orang per hari. Air merupakan bagian terbesar bagi kehidupan untuk hidup sehat
dan aktif. Golongan makanan sumber karbohidrat untuk menjadi sumber energi,
terdapat pada nasi, gandum, ubi, jagung, dan umbi-umbian lainnya. sayur dan
buah dibutuhkan sebagai sumber vitamin yang berfungsi sebagai zat pengatur.
Konsumsi protein untuk mengganti sel-sel yang rusak, makanan yang mengandung
protein misalnya kacang-kacangan, ikan dan daging. Konsumsi minyak, gula, dan
garam dianjurkan seperlunya saja.
Selain gizi seimbang, dibutuhkan pola hidup aktif dengan
berolahraga, menjaga kebersihan dan memantau berat badan.
Olahraga
tidak hanya membuat tubuh sehat, tetapi bisa membuat orang terlihat lebih
bahagia. National Institute for Health and
Clinical Excellence di
Inggris menuturkan olahraga bisa meningkatkan fungsi otak serotonin pada
manusia, dan serotonin ini adalah bahan kimia di otak yang membantu
menggerakkan pesan di sepanjang sistem saraf.
Neurotransmitter
ini melakukan banyak fungsi termasuk pengatur suasana hati, nafsu makan dan
juga siklus tidur atau bangun. Sekitar 75 persen dari senyawa kimia ini
terletak di sel-sel usus dan sisanya di dalam neuron otak.
Jika kadar serotonin ini meningkat, maka suasana hati akan menjadi lebih baik dan risiko mengalami depresi serta stres jadi lebih kecil.
Jika kadar serotonin ini meningkat, maka suasana hati akan menjadi lebih baik dan risiko mengalami depresi serta stres jadi lebih kecil.
2.
Kesehatan mental
Kesehatan mental
biasanya terhubung dengan kesehatan jasmani. Orang yang selalu berpikir positif
akan tampak sehat karena selalu tersenyum. Berpikir positif mampu membuat
seseorang memiliki kepercayaan diri dan jarang mengeluh. Tersenyum membantu
menurunkan kadar stress dan meningkatkan kesehatan jantung. Senyum yang
mengembang mampu mencairkan kebekuaan dan mengurangi kecemasan.
Karakteristik mental
yang sehat meliputi selalu merasa puas atau bersyukur, terhindar dari gangguan
jiwa, memanfatkan potensi semaksimal mungkin, tercapai kebahagian diri sendiri
dan orang lain.
Stress
menjadi penyebab beberapa penyakit fisik. Contohnya, seseorang yang depresi
kemudian mengkonsumsi minuman beralkohol. Padahal, minuman beralkohol akan
mempengaruhi kesehatan fisik.
Jika seseorang terus-menerus naik darah dan didera stres hebat, dia
dapat jatuh sakit karena keracunan nodlenalin, cepat tua, dan meninggal dini.
3. Kesehatan
Sosial dan Ekonomi
Status sosial seseorang dilihat dari keadaan ekonominya. Batasan
kesejahteraan sosial dalam suatu Negara sulit diukur dan hanya tergantung pada kultur,
budaya, dan tingkat kemakmuran setempat.
Kesehatan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan damai, aman,
dan sejahtera, serta kebutuhan papan, sandang, pangan tercukupi.
Ciri-ciri orang yang sehat secara sosial antara lain Memiliki
perasaan empati dan rasa kasih sayang terhadap orang lain, senang untuk
memberikan pertolongan kepada orang-orang yang memerlukan pertolongan,
toleransi, dan mampu berhubungan dengan orang lain secara sehat.
Karakteristik orang yang sosialnya tidak sehat antara
lain perasaan tidak nyaman, perasaan tidak aman, kurang memiliki rasa percaya
diri, kurang memahami diri, kurang mendapat kepuasan dalam berhubungan sosial.
4.
Kesehatan spiritual
Kesehatan spiritual memiliki hubungan dengan kesehatan
fisik, sosial, psikologis dan budaya. Jika orang sehat secara spiritual, maka
dalam sisi lain akan sehat.
Spiritual merupakan keyakinan dalam hubungannya
dengan Maha Pencipta. Orang yang berdoa hanya kepada Tuhan, berharap kepada
Tuhan dan hanya bergantung kepada Tuhan akan sehat secara jasmani dan rohani.
Karena mereka berbuat sesuai dengan tujuan penciptaan manusia, yaitu hanya
menyembah Tuhan.
Dalam sebuah kasus di Amerika, orang kaya membeli
tanah di planet lain yang memiliki struktur tanah dan atmosfer yang mirip
dengan bumi. mereka khawatir kalau bumi ini, khusunya Amerika akan penuh. Jadi,
mereka memang sehat secara jasmani, dan sehat secara ekonomi dibuktikan bahwa
mereka mampu membeli tanah di planet lain. Akan tetapi orang tersebut seakan
telah kehilangan keimanan, kepercayaan kepada Tuhan. Mereka mungkin berpikir
bahwa orang akan hidup selamanya sehingga bumi menjadi penuh, padahal setiap
hari pasti ada kematian, jadi tidak mungkin bumi ini menjadi penuh. Dapat
disimpulkan bahwa orang yang sehat secara jasmani, mental, sosial belum tentu
sehat secara spiritual.
Dalam kisah lain, orang yang diprediksikan hanya
hidup sekitar beberapa bulan bahkan beberapa hari, karena ia memilki mental yang baik
berdasarkan pengalaman agamanya sebagai salah satu sumber dimensi spiritual, ia
tetap bahagia menjalani hari-harinya dengan bernyanyi dan ceria, membuat
puisi-puisi yang indah. Ternyata orang tersebut mampu bertahan hingga
bartahun-tahun. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Pressman, dkk (1990)
menunjukkan bahwa wanita lanjut usia yang menderita farktur tulang pinggul yang
kuat religi dan pengalaman agamanya, ternyata lebih kuat mental dan kurang
mengeluh, depresi, dan lebih cepat berjalan daripada yang tidak mempunyai
komitmen agama.Dari hal-hal tersebut diatas dapat dikatakan dimensi spiritual
menjadi hal penting sebagai terapi kesehatan.
Oleh karena itu kesehatan spiritual menjadi dasar
dalam kehidupan agar tercipta sehatnya jasmani dan rohani.
Lalu, apa peran ibu dalam kesehatan anak?
1.
Manajemen waktu
Ibu diharapkan dapat mengelola
waktunya untuk karier dan keluarga terutama putra-putrinya dan dirinya sendiri.
Sesibuk apapun seorang ibu, keluarga harus menjadi prioritas utama.
Ibu harus dapat
memberikan fasilitas kesehatan sosial berupa kasih sayang untuk putra-putrinya
dan komunikasi yang baik.
Selain itu, ibu juga
harus memberikan fasilitas kesehatan berupa kesehatan mental dan spiritual. Ibu
membimbing putra-putrinya dalam kehidupan beragama agar putra-putrinya
berakhlak baik dan mempunyai kepercayaan diri sehingga mampu bersosialisasi
dengan lingkungan sekitar.
Kekuatan
kesehatan regius akan menimbulkan
kesehatan jasmani. Oleh karena itu, agama menjadi dasar dari segalanya.
2.
Manajemen keuangan
Ibu cerdas akan mengelola
keuangannya untuk keperluan rumah tangga secara efektif dan efisien, termasuk
pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak yaitu berbelanja bahan makanan penuh gizi
yang mencakup empat sehat lima sempurna. Keluarga yang memiliki pendapatan
tinggi seharusnya mendapatkan asupan gizi yang cukup. Akan tetapi itu juga
bergantung kepada pandai tidaknya ibu dalam menyajikan menu-menu yang memenuhi
asupan gizi.
Sehat
itu tidak mahal. Beberapa orang berpendapat bahwa untuk memenuhi kecukupan gizi
diperlukan harus memasak bahan makanan yang mahal. Keluarga dapat memanfatkan
sayuran di pekarangan rumah untuk membuat menu yang bervariasi. Contohnya,
dalam musim penghujan biasanya sayuran seperti bayam, pepaya, cabai, tomat,
terong, daun ketela pohon akan tumbuh subur di pekarangan. Ini memberikan
peluang kepada ibu untuk berkreasi dalam mengolah sayuran menjadi bervariasi
sehingga keluarga, terutama anak tidak bosan dan pasti akan menghemat anggaran
belanja.
Keluarga dengan pendapatan rendah yang
tidak mampu membeli lauk pauk seperti daging dan ikan dapat menggantinya dengan
tempe, tahu, ataupun makanan lain yang mempunyai kendungan protein. Mayoritas
anak-anak tidak suka dengan sayuran, ibu bisa menyiasati dengan mencampurkan
sayuran ke dalam telur dadar, mencampurkan ke dalam jus buah, dan membuat
tampilan semenarik mungkin.
3.
Kreatif
Ibu yang kreatif akan
berusaha menciptakan menu-menu baru yang tetap memenuhi asupan gizi yang tidak
membosankan. Ibu berusaha untuk tidak mengkonsumsi atau menyajikan makanan siap
saji (instan).
Makanan siap saji tidak
baik untuk kesehatan karena mengandung zat-zat yang berbahaya bagi organ tubuh.
Hal ini bisa berakibat kanker, obesitas bahkan kerusakan saraf. Obesitas
diyakini akan menimbulkan masalah yang berkelanjutan pada usia remaja dan
dewasa yaitu hipertensi, stroke, diabetes, dan berbagai penyakit kronis lain.
Oleh karena itu, ibu
harus kreatif untuk menyajikan menu-menu yang variatif sehingga anak tidak
bosan. Contohnya mengolah daun singkong menjadi aneka olahan,
Ibu juga harus
memperhatikan dan menyadari kebiasaan makan pola makan putra-putrinya ketika
usia anak-anak akan berkelanjutan sampai seumur hidup.
4.
Berpikir positif
Jika seseorang menghadapi sesuatu dengan senyum dan secara positif, yang
akan mengalir adalah hormone yang menguntungkan dan mengaktivasi sel-sel otak,
serta membuat tubuh menjadi sehat. Hormon-hormon semacam ini akan membuat awet
muda, memerangi sel-sel kanker, dan memperbaiki suasana hati. Jika ibu
senantiasa berpikir positif, suasana hati akan baik sehingga hubungan dengan
keluarga akan baik pula.
C.
PENUTUP
Kesehatan menurut WHO
terdapat empat komponen penting yaitu kesehatan jasmani, kesehatan mental,
sosial ekonomi dan kesehatan spiritual.
Kesehatan spiritual
sangat erat hubungannya dengan kesehatan lainnya. Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan
oleh setiap manusia. Apabila kesehatan spiritual baik maka kesehatan lain yang
meliputi kesehatan jasmani, mental, sosial akan baik pula. Agama menjadi unsur kesehatan dasar yang paling penting
dalam kesehatan mental spiritual yang akan berakibat pada kesehatan fisik.
Untuk mewujudkan Indonesia sehat,
dibutuhkan ibu yang cerdas untuk mengelola waktu, mengelola keuangan keluarga, kreatif
dan selalu berpikir positif.
Ibu yang cerdas dan
kreatif serta memiliki pengetahuan tentang gizi akan mencetak anak yang sehat
secara jasmani maupun rohani.dari hal kecil inilah akan terbentuk
generasi-generasi bangsa yang sehat dan berjiwa kuat. Oleh karena itu, peran
ibu sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Diperlukan juga
kesadaran ibu tentang pentingnya ASI untuk bayi dan keselamatan persalinan
sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
Oleh karena, sebagai
remaja putri atau calon ibu untuk bisa mengatur barisan sedini mungkin untuk
menjadi wanita yang diharapkan sehingga akan mencetak anak-anak yang sehat yang
akan menjadi generasi penerus Indonesia yang sehat dalam segala hal
D. DAFTAR PUSTAKA
Yatim, Faisal. 2005. 30
Gangguan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah. Jakarta : Pustaka Populer Obor
Firmanthok,
2012, Arti Kesehatan Menurut WHO,
(http://www.firmanthok.web.id/2012/07/arti-kesehatan-menurut-who.html, diakses tanggal 20 November 2012)
Tribunnews,
2012, Balita di Kaltim Meninggal Karena Gizi Buruk. (http://www.tribunnews.com/2012/11/14/8-balita-di-kaltim-meninggal-karena-gizi-buruk, diakses tanggal 20 November 2012)
Kompasiana,
2012, Bukti Medis Berpikir Positif,
(http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/05/07/bukti-medis-manfaat-berfikir-positif/, diakses tanggal 21 November 2012)
Waspada,
2012, Peran Perempuan di Bidang Kesehatan. (http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=16898, diakses tanggal 21 November 2012)
Susi
Purwati, 2012. Konsep Kesehatan Spiritual. (http://susipurwati.blogspot.com/2010/01/konsep-kesehatan-spiritual.html, diakses tanggal 21 November 2012)
DetikHealth,
2012, Ini yang Membuat Orang Happy dan Tak Mudah Stres Setelah Olahraga. (http://health.detik.com/read/2012/06/21/083221/1946764/766/ini-yang-bikin-orang-happy-dan-tak-mudah-stres-setelah-olahraga?l771108bcj, diakses tanggal 1 Desember 2012)
like ^_^
BalasHapus