Minggu, 21 April 2013

The Last Day of National Examination

3


 Bel berbunyi, waktu mengerjakan ujian biologi berakhir. Gue sama temen-temen ‘digiring’ menuju GOR/aula baru kami untuk menerima beberapa informasi.
“Ayo cepet masuk aula, ini yang terakhir kali kalian masuk aula, masuk ke aula berikutnya kalian sudah wisuda purnasiswa di sini.” Kata Pak Maryoto.
Kata-katanya itu nyess. Kata beliau (Pak Maryoto), meskipun sudah berusaha, tetap berdoa. Hasilnya serahkan DIA.
Kukira hanya aku yang mengeluh tentang UN tahun ini. Ternyata di luar sana pun banyak yang mengeluh. Mulai dari LJKnya yang tipis, terus soalnya juga nggak sesuai SKL.
Apapun usaha ku lakukan. Tapi aku merasa agak depresi dengan Ujian Nasional kali ini. Persiapanku dibilang agak minim. Ya, Januari materi untuk mata pelajaran yang materinya banyak, fisika sama biologi baru selesai sekitar bulan Januari. Itu aku harus ngejar materi mati-matian.
Saat aku mengeluh jika soal kimianya nggak sesuai SKL ayahku Cuma bilang “Harusnya kamu tetep belajar materi itu meskipun nggak pernah keluar.” Nyesel deh gue. L
Pagi itu, 18 April 2013. Pas mau berangkat ke sekolah, ujian, ayahku bilang “Hari terakhir dimaksimalkan lho, 10 kalo bisa.”
Aduh ! Ini rasanya aku menanggung beban mental yang begitu berat. Aku takut mengecewakan beliau. Beberapa hari jelang UN Ummi Sandra berpesan, kalo kami ini  jadi sorotan se-kabupaten Bantul. Karena yang ada kelas layanan CI di Bantul itu Cuma sekolahku, SMA N 1 Sedayu. Jadi kami diharapkan seperti mutiara dari Bantul. Menanggung beban mental tapi di sisi lain itu berarti banyak do’a untuk kami. Alhamdulillah. Dan beberapa hari menjelang UN, kenapa gue merasa aku semakin stress. Bukan stress dengan materinya, tapi aku merasa menjadi orang aneh. Ya aneh sekali. Banyak hal-hal bego yang pernah gue lakukan.
*
Eh kalau dipikirin ya? UN tahun ini banyak yang kacau? Ini panitianya yang nggak siap atau pesertanya? Dimulai dari pendistribusian soalnya terhambat, cetaknya belum selesai, naskah soalnya kurang, naskah soal tertukar, dan LJK tipis dan agak menyimpang dari SKL.
Terus, anggaran buat UN itu berapa milyar? Kalo dipikir-pikir ya (masih sempat mikir) anggaran segitu kalau buat memperbaiki sekolah-sekolah yang rusak mungkin sudah terenovasi. Atau mungkin untuk beasiswa dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Atau buat cairin dana beasiswa gitu kek.
Lagian UN SMA untuk apa sih? Kayaknya juga nggak bakalan nentuin buat keterima di Perguruan Tinggi kan? Cuma buat nentuin kelulusan doang. Bertahun-tahun (normalnya tiga tahun) untuk menguasai, kemudian dikasih kisi-kisi terus belajar buat UN sesuai kisi-kisinya. Hanya 2 jam per mata pelajaran buat nentuin lulus atau enggaknya. Harusnya akhlak juga jadi syarat kelulusan.
*
Dan akhirnya, dua tahun untuk 12 jam dalam 4 hari. J
Semoga Allah meridhai kita semua. Allahumma aamiin. J

Bumi Allah, 21 April 2013

3 komentar: