Bel berbunyi, waktu mengerjakan
ujian biologi berakhir. Gue sama temen-temen ‘digiring’ menuju GOR/aula baru
kami untuk menerima beberapa informasi.
“Ayo cepet masuk aula, ini yang
terakhir kali kalian masuk aula, masuk ke aula berikutnya kalian sudah wisuda
purnasiswa di sini.” Kata Pak Maryoto.
Kata-katanya itu nyess. Kata beliau
(Pak Maryoto), meskipun sudah berusaha, tetap berdoa. Hasilnya serahkan DIA.
Kukira hanya aku yang mengeluh
tentang UN tahun ini. Ternyata di luar sana pun banyak yang mengeluh. Mulai
dari LJKnya yang tipis, terus soalnya juga nggak sesuai SKL.
Apapun usaha ku lakukan. Tapi aku
merasa agak depresi dengan Ujian Nasional kali ini. Persiapanku dibilang agak
minim. Ya, Januari materi untuk mata pelajaran yang materinya banyak, fisika
sama biologi baru selesai sekitar bulan Januari. Itu aku harus ngejar materi
mati-matian.
Saat aku mengeluh jika soal
kimianya nggak sesuai SKL ayahku Cuma bilang “Harusnya kamu tetep belajar
materi itu meskipun nggak pernah keluar.” Nyesel deh gue. L
Pagi itu, 18 April 2013. Pas mau
berangkat ke sekolah, ujian, ayahku bilang “Hari terakhir dimaksimalkan lho, 10
kalo bisa.”
Aduh ! Ini rasanya aku menanggung
beban mental yang begitu berat. Aku takut mengecewakan beliau. Beberapa hari
jelang UN Ummi Sandra berpesan, kalo kami ini
jadi sorotan se-kabupaten Bantul. Karena yang ada kelas layanan CI di
Bantul itu Cuma sekolahku, SMA N 1 Sedayu. Jadi kami diharapkan seperti mutiara
dari Bantul. Menanggung beban mental tapi di sisi lain itu berarti banyak do’a
untuk kami. Alhamdulillah. Dan beberapa hari menjelang UN, kenapa gue merasa
aku semakin stress. Bukan stress dengan materinya, tapi aku merasa menjadi
orang aneh. Ya aneh sekali. Banyak hal-hal bego yang pernah gue lakukan.
*
Eh kalau dipikirin ya? UN tahun ini
banyak yang kacau? Ini panitianya yang nggak siap atau pesertanya? Dimulai dari
pendistribusian soalnya terhambat, cetaknya belum selesai, naskah soalnya
kurang, naskah soal tertukar, dan LJK tipis dan agak menyimpang dari SKL.
Terus, anggaran buat UN itu berapa
milyar? Kalo dipikir-pikir ya (masih sempat mikir) anggaran segitu kalau buat
memperbaiki sekolah-sekolah yang rusak mungkin sudah terenovasi. Atau mungkin
untuk beasiswa dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Atau buat cairin
dana beasiswa gitu kek.
Lagian UN SMA untuk apa sih?
Kayaknya juga nggak bakalan nentuin buat keterima di Perguruan Tinggi kan? Cuma
buat nentuin kelulusan doang. Bertahun-tahun (normalnya tiga tahun) untuk
menguasai, kemudian dikasih kisi-kisi terus belajar buat UN sesuai
kisi-kisinya. Hanya 2 jam per mata pelajaran buat nentuin lulus atau enggaknya.
Harusnya akhlak juga jadi syarat kelulusan.
*
Dan akhirnya, dua tahun untuk 12
jam dalam 4 hari. J
Semoga Allah meridhai kita semua. Allahumma
aamiin. J
Bumi Allah, 21 April 2013
ternyata seneng nulis km rum .. support ... lanjutkan nak.. :D
BalasHapuslike this Ning.. :D
BalasHapushahag =D curhat bgt >.<"
BalasHapus